Nurse paviliun Center

Nurse Paviliun Center adalah tempat perawat berjaga dan siap melayani pasien.

PAVILIUN

RS Era Medika Telah membuka pelayanan Rawat Inap Paviliun yang nyaman dan terjangkau.

INSTALASI GAWAT DARURAT BERSTANDAR NASIONAL

RS Era Medika berusaha untuk memberikan pelayanan Gawat Darurat yang berstandard Nasional.

Cafetaria

Dilengkapi dengan Cafetaria yang nyaman diharapkan pasien dan keluarga pasien merasa puas.

Memberikan Pelayanan yang Terjangkau dan Berkualitas

RS Era Medika berkomitmen memberikan pelayanan yang berkualitas dan Terjangkau dengan turut serta memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Peserta BPJS Kesehatan.

Selasa, 11 Oktober 2011

Gagalnya Imunisasi Pemicu Wabah Difteri di Jatim

JAKARTA--MICOM: Kementerian Kesehatan menduga kemungkinan ada 4 faktor yang menyebabkan wabah penyakit difteri di Jawa Timur.

Faktor itu adalah, karena cakupan imunisasi gagal mencapai target, imunisasi tidak merata di seluruh wilayah, imunisasi gagal membentuk antibodi secara maksimal pada anak dan terdapat kantong-kantong endemis difteri yang gagal penuhi target imunisasi.

"Fakto-faktor itu bisa jadi yang menjadi penyebab utama merebaknya outbreak difteri di Jawa Timur," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama dalam perbincangan dengan Media Indonesia, Senin (10/10).

Sebagaimana diketahui, penularan difteri sejatinya dapat dicegah dengan pemberlakuan program imunisasi. Pemberian vaksin DPT (difteri, tetanus dan polio) dapat memberikan kekebalan anak-anak dari penyakit tersebut. Vaksinasi DPT sendiri masuk dalam kebijakan program imunisasi wajib yang diberikan pemerintah.

Tjandra mengatakan, agar hasilnya optimal, syaratnya paket vaksin DPT yang diberikan minimal harus menjangkau 90-100% sasaran cakupan, khususnya pada kantong-kantong difentri.

Ditambahkan, respons tubuh balita terhadap vaksin dalam membentuk antibodi (kekebalan) terhadap corynebacterium diphtheriae-bakteri penyebab difteri juga berbeda-beda.

Selain reaksi tubuh anak terhadap vaksin berpengaruh pada jadi atau tidaknya kekebalan terbentu, faktor ketepatan waktu pemberian imunisasi yang tepat juga berpengaruh pada faktor pembentukan antibodi.

Varibel lain, seperti mobilitas penduduk dari wilayah kantong endemis difetri, kata Tjandra, bisa menjadi penyebab lain timbulnya wabah di Provinsi Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, dirinya membantah berita yang mengatakan bahwa dalam 10 bulan terakhir, difteri telah menewaskan 328 anak usia 1-10 tahun di Jawa Timur. ”Yang 300-an anak itu bukan yang meninggal, tetapi yang terjangkit,” tegas Tjandra.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Jawa Timur, hingga saat ini penyakit difteri telah menyebabkan 11 anak meninggal di wilayah tersebut.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, akibat wabah difteri yang merajalela, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menetapkan kejadian luar biasa (KLB) difteri di seluruh Jatim.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi akan menggelar vaksinasi massal di beberapa daerah persebaran difteri, terutama di 11 kabupaten/kota yaitu Kota Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Gresik, dan Banyuwangi. (Tlc/OL-3)