Nurse paviliun Center

Nurse Paviliun Center adalah tempat perawat berjaga dan siap melayani pasien.

PAVILIUN

RS Era Medika Telah membuka pelayanan Rawat Inap Paviliun yang nyaman dan terjangkau.

INSTALASI GAWAT DARURAT BERSTANDAR NASIONAL

RS Era Medika berusaha untuk memberikan pelayanan Gawat Darurat yang berstandard Nasional.

Cafetaria

Dilengkapi dengan Cafetaria yang nyaman diharapkan pasien dan keluarga pasien merasa puas.

Memberikan Pelayanan yang Terjangkau dan Berkualitas

RS Era Medika berkomitmen memberikan pelayanan yang berkualitas dan Terjangkau dengan turut serta memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Peserta BPJS Kesehatan.

Kamis, 27 Desember 2012


Jakarta, Salah satu gejala demam berdarah dengue (DBD) yang masih banyak diyakini masyarakat adalah munculnya bintik-bintik merah di kulit. Tapi terkadang bintik merah ini tidak muncul di permukaan kulit.

"Sebenarnya ada cara yang sederhana yaitu dengan diprovokasi gitu," ujar dr Darmawali Handoko, MEpid, Kepala seksi standarisasi sub-direktorat arbovirosis, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kemenkes dalam acara Pengumuman Jumantik dan Kelurahan Teladan Kampanye 'Tepat Tangani Demam' di Restoran Tesate, Jakarta, Kamis (22/11/2012).

dr Koko menjelaskan cara provokasi ini adalah dengan melakukan pembendungan antara tensi (tekanan darah) diastolik dan sistolik, kemudian dibiarkan selama 5-10 menit lalu lihat apakah timbul bintik merah atau tidak.

"Jadi tidak perlu menunggu sampai bintik merah ini timbul di permukaan, biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, itu salah satu cara untuk melihat tanda-tanda awal demam berdarah," ungkapnya.

dr Koko menuturkan jumlah kasus demam berdarah pada tahun 2011 mencapai 65.000-an kasus per tahun. Namun jumlah kasus biasanya tidak sama setiap bulannya, karena tergantung dari banyaknya genangan air.

"Sudah musim hujan, kewaspadaan harus lebih besar lagi, tidak hanya dirumah, tapi juga di hotel atau tempat makan. Dan para jumantik ini bisa menjadi pengawas," tutur dr Koko.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes, seseorang dicurigai demam berdarah jika ia mengalami gejala-gejala berikut ini yaitu:

1. Demam mendadak ditambah 2 gejala di bawah ini
2. Sakit kepala
3. Nyeri di belakang mata
4. Nyeri otot
5. Nyeri tulang
6. Ruam (bercak merah) di kulit
7. Muncul tanda peedarahan
8. Leukosit atau sel darah putihnya rendah
9. Uji serologi dengue positif
10. Ada tetangga yang diketahui positif demam berdarah dengue

Fase dari demam berdarah ini ada masa inkubasinya yaitu sekitar 5-9 hari mulai dari infeksi sampai dengan timbul gejala. Lalu dilanjutkan dengan fase akut yang mana sudah muncul gejala sekitar 1-3 hari dan pada hari ke 4-6 merupakan fase kritis. Pada kondisi itulah bisa terjadi kebocoran pembuluh darah kapiler.

Selain melalui tes bendung ini, diagnosis DBD bisa dilakukan melalui tes IgG/IgM dan juga tes NSI. Kedua tes ini akurat, tapi harus melihat waktu pemeriksaannya. Jika demam baru terjadi 2 hari maka dilakukan tes SNI, tapi jika demam hari kelima maka dilakukan tes IgG/IgM.

Ini Daftar Makanan yang Baik dan Buruk bagi Pencernaan

Untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, jangan sembarangan dalam memilih makanan untuk dikonsumsi sehari-hari. Beberapa makanan mungkin memiliki manfaat bagi sistem pencernaan dan beberapa yang lain mungkin menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali jenis-jenis makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi dan tidak. Berikut adalah 7 jenis makanan yang menawarkan manfaat sehat untuk sistem pencernaan, antara lain:

1. Buah dan sayuran
Buah-buahan dan sayuran adalah makanan terbaik untuk pencernaan karena kebanyakan kaya akan serat. Serat alami yang diperoleh dari buah dan sayur juga memberikan manfaat tambahan yang dapat membantu kelancaran buang air besar dan mencegah sembelit.

2. Gandum utuh
Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh seperti beras merah dan gandum juga mengandung banyak serat. Sehingga gandum termasuk makanan yang baik untuk pencernaan, tetapi bagi orang yang memiliki penyakit Celiac atau alergi terhadap gluten harus menghindari konsumsi gandum, karena gandum juga mengandung gluten.

3. Pisang
Buah-buahan jelas memiliki manfaat yang baik untuk pencernaan, khususnya buah pisang karena tidak mengiritasi perut. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa seseorang yang mengalami masalah pencernaan seperti diare atau muntah harus mengonsumsi pisang.

Pisang adalah makanan yang paling mudah ditoleransi karena rasanya yang cenderung hambar, tidak akan mengiritasi lambung seperti berbagai jenis makanan lainnya. Pisang juga baik untuk mengganti elektrolit tubuh yang hilang akibat aktivitas fisik yang tinggi.

4. Air putih
Air sangat baik untuk pencernaan karena dapat membantu proses pencernaan dengan memindahkan makanan dalam usus.

5. Jahe
Rempah-rempah seperti jahe, kunyit dan peppermint memiliki manfaat yang besar untuk mengatasi sakit perut. Cobalah untuk minum wedang jahe atau teh peppermint, atau makan permen dengan rasa peppermint untuk membantu melancarkan pencernaan.

6. Makanan probiotik
Probiotik baik untuk sistem pencernaan karena mengandung bakteri baik yang dapat mengimbangi jumlah bakteri jahat yang tinggal dalam usus Anda. Pilihlah makanan sehat yang mengandung probiotik seperti yogurt sebagai bagian dari diet sehari-hari.

7. Makanan prebiotik
Makanan prebiotik mengandung jenis serat probiotik pangan yang diperlukan bakteri baik dalam usus untuk berkembang biak. Jadi prebiotik ini merupakan penyedia makanan bagi bakteri baik, yang dapat ditemukan dalam makanan seperti asparagus, bawang, kacang dan biji-bijian.

Sedangkan keenam makanan berikut memiliki efek yang buruk terhadap sistem pencernaan, seperti dilansir huffingtonpost, Rabu (26/12/2012) antara lain:

1. Makanan pedas
Makanan pedas bisa berdampak buruk bagi pencernaan karena dapat memicu gejala refluks asam bagi sebagian orang.

2. Kafein
Kafein memiliki efek yang sama dengan makanan pedas yaitu memicu refluks asam, karena dapat melemaskan katup pada kerongkongan. Hal ini dapat memungkinan makanan yang telah turun ke perut kembali naik ke kerongkongan. Meski konsumsi kopi baik untuk kesehatan, tetapi terlalu banyak minum kopi juga dapat menyebabkan sembelit.

3. Soda
Soda mengandung kafein serta asam yang juga dapat memicu refluks asam.

4. Makanan yang mengandung lemak jenuh
Makanan berlemak dapat menginduksi mulas dan diare karena kandungan lemak dalam makanan tidak dapat diserap dengan baik oleh usus. Untuk mengetahui apakah diet Anda mengandung terlalu banyak makanan berlemak, akan tampak pada tinja yang mengapung di toilet. Hal ini merupakan pertanda bahwa Anda mungkin harus mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.

5. Alkohol
Alkohol juga dapat melemaskan katup kerongkongan, yang kemudian dapat memicu refluks asam. Para ahli juga menyatakan bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan peradangan pada lambung.

6. Susu
Susu dapat menyebabkan kembung serta ketidaknyamanan pada perut, terutama bagi orang-orang yang intoleran terhadap laktosa.

 Linda Mayasari - detikHealth
Kamis, 27/12/2012 07:30 WIB