Nurse paviliun Center

Nurse Paviliun Center adalah tempat perawat berjaga dan siap melayani pasien.

PAVILIUN

RS Era Medika Telah membuka pelayanan Rawat Inap Paviliun yang nyaman dan terjangkau.

INSTALASI GAWAT DARURAT BERSTANDAR NASIONAL

RS Era Medika berusaha untuk memberikan pelayanan Gawat Darurat yang berstandard Nasional.

Cafetaria

Dilengkapi dengan Cafetaria yang nyaman diharapkan pasien dan keluarga pasien merasa puas.

Memberikan Pelayanan yang Terjangkau dan Berkualitas

RS Era Medika berkomitmen memberikan pelayanan yang berkualitas dan Terjangkau dengan turut serta memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien Peserta BPJS Kesehatan.

Selasa, 24 April 2012

Manfaat Senam Hamil Bagi Ibu Hamil


Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan olah raga sesuai takaran.Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari, menurunkan stres akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.
Omong-omong masalah olah raga, bagi ibu hamil dapat melakukan olah raga dengan senam hamil.Manfaat senam hamil sangat perlu bagi kesehatan terutama untuk persiapan proses persalinan nantinya. Tidak hanya itu, jika dilakukan secara teratur, manfaat  senam hamil juga dapat  mengurangi keluhan-keluhan yang mungkin muncul saat Anda hamil. Terutama pada tiga bulan terakhir masa kehamilan, seperti pegal-pegal pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Oleh sebab itu saat ini di rumah sakit bersalin menyediakan fasilitas senam hamil yang dapat diikuti oleh ibu-ibu hamil.Tapi sebelum mengikuti senam hamil ini sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter apakah kondisi ibu baik untuk mengikuti senam hamil atau tidak.

Manfaat Senam Hamil

Manfaat senam hamil yang diperoleh diantaranya :
  1. Manfaat senam hamil untuk Melatih pernafasan agar ibu dapat bernafas dengan baik sehingga dapat memberi oksigen yang cukup bagi bayi di kandungan.Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen, sedangkan teknik pernapasan dilatih agar ibu siap menghadapi persalinan.
  2. Manfaat senam hamil untuk Mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat bertambahnya beban pada ibu hamil. Manfaat senam hamil bisa Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh.Manfaat senam hamil bisa Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut bagian bawah dan keluhan wasir..
  3. Manfaat senam hamil untuk Merenggangkan tekanan pada pinggul sehingga pinggul menjadi relaks dan tidak nyeri.Manfaat senam hamil pada Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan..
  4. Manfaat senam hamil dapat menenangkan hati dan pikiran sehingga tubuh tidak stres dan bayi juga tidak stres.Kehamilan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik. Muncul rasa cemas dan takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam kandungan. Hal tersebut bisa diakibatkan perubahan hormon dalam tubuh serta adanya keinginan ibu mendapat perhatian suami dan lingkungannya. Karenanya ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan janin dengan bertanya ke bidan atau dokter dan mengikuti kursus persalinan.
  5. Manfaat senam hamil dapat Membantu mengatasi perasaan sakit dan panik saat menjelang persalinan. Manfaat Senam hamil ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
  6. Manfaat senam hamil Memudahkan persalinan normal sehingga tidak menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, karena ibu sudah dapat melakukan pernapasan untuk mengejan dengan baik.
Berikut beberapa petunjuk gerakan dalam melakukan senam hamil:
Latihan Otot Kaki
  1. Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat.
  2. Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur. Kemudian tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya.Ulangi beberapa kali.
  3. Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas, kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
  4. Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu gerakan membuka ke arah samping, tegakkan, kembali, dan seterusnya. 
  5. Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan, hadapkan, kembali ke posisi semula, dan seterusnya.
Manfaat senam hamil ini: Memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah pembengkakan pada pergelangan kaki.

Latihan Pernafasan
1. Pernafasan perut
  • Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm.
  • Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sambil tangan menekan perut ke dalam.
  • Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang kempis).
Manfaat senam hamil ini: Melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh dokter/bidan.

2. Pernafasan iga
  • Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai perangsang.
  • Bernapaslah seperti pada pernapasan perut, dengan pengecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping luar.
Manfaat senam hamil ini: Mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.
 
Untuk Lebih Lengkap... Ikuti Senam Hamil di RS Era Medika..... Gratis...!!! 
Informasi lebih jelas : Hubungi di 0355-398706 (sdri. Mike Fariastuti)

Angka Kematian Ibu Masih Tinggi

LAUNCHING EMAS
















MAKASSAR, FAJAR -- Jumlah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan AKI saat ini mencapai angka 228 per 100.000 dan AKB 34 per 1.000. Khusus di Sulsel, 2010 lalu AKI mencapai 121 kasus dan 116 kasus pada 2011. Sementara AKB sebanyak 824 kasus tahun 2010 dan 868 kasus pada 2011.
Masih tingginya AKI dan AKB ini mengundang keprihatinan Kementerian Kesehatan (Kemkes). Itu sebabnya Kemkes bekerja sama dengan USAID membuat program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) sebagai sebuah program untuk penyelamatan ibu dan bayi.

Program ini diluncurkan Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan USAID di Hotel Aryaduta, Makassar, Senin, 23 April. Program yang akan berlangsung selama lima tahun itu memilih Pinrang sebagai tempat penerapan EMAS tahap pertama.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr Ratna Rosita mengungkapkan selain Sulsel, program EMAS juga diterapkan di lima provinsi lainnya. Kelimanya adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

"Jumlah atau angka kematian ibu dan bayi menjadi prinsip utama dalam  pemilihan daerah penerapan EMAS ini. Dalam pelaksanaannya, melalui program EMAS ini akan dilakukan penguatan sistem. Baik itu sistem rujukan, atau sistem pemberian tindakan lainnnya," ujar Ratna.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief mengatakan angka kematian ibu dan angka kematian anak merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah.
"Semoga dengan hadirnya program EMAS di Sulsel, AKI dan AKB bisa kita tekan demi mempercepat target Millenium Development Goals (MDGs)," kata Rachmat.

EMAS merupakan program hibah dari pemerintah Amerika melalui USAID. Jumlah dana yang digelontorkan Amerika untuk melaksanakan program tersebut sebanyak USD 55 juta.

"Dalam pengimplementasiannya, kami bermitra dengan beberapa pemerhati anak dan ibu seperti Jhpiego, Save The Children, RTI Internasional Muhammadiayah dan Lembaga Kesehatan Budi Mulia. Melalui program ini, kami akan menciptakan tenaga ahli dan berpengalaman dalam pengembangan good governance di Puskemas dan RSU serta RSUD sebagai upaya penguatan pelayanan," kata steering EMAS, Evodia Isnawati. (
Selasa, 24 April 2012 | 19:15:17 WITA)

Segera Tata Layanan Kesehatan Dasar

Jakarta, Kompas - Pemerintah perlu segera menetapkan dan merinci rencana induk sistem pelayanan kesehatan dasar untuk pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional tahun 2014. Jika tidak, masa transisi tidak akan cukup untuk menyiapkan masyarakat dan praktisi kesehatan menghadapi perubahan sistem. Kondisi ini bisa menimbulkan kekacauan dan resistensi dari masyarakat.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Fachmi Idris, pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, sistem layanan kesehatan di Indonesia saat ini belum terstruktur. Pengobatan masih menjadi fokus utama, sedangkan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan kurang. Akibatnya, jumlah kasus penyakit tidak menular lebih besar dari penyakit menular.

Hal ini dialami semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin yang ditanggung Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Ini membebani keuangan negara. Apalagi, biaya pengobatan penyakit tak menular besar dan seumur hidup. ”Upaya promotif dan preventif penting untuk mencegah buruknya status kesehatan,” katanya.

Hal senada dinyatakan peneliti Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Andreasta Meliala. Penting segera menata sistem rujukan. Setiap orang yang sakit harus berobat ke dokter umum lebih dulu di fasilitas kesehatan primer, seperti dokter puskesmas, dokter klinik, atau dokter keluarga.

Hanya yang benar-benar membutuhkan layanan dokter spesialis atau subspesialis yang dirujuk ke rumah sakit. Idealnya, dari 1.000 warga, hanya 21 orang yang dirujuk ke rumah sakit sekunder, 9 orang menjalani rawat inap di rumah sakit sekunder, dan 1 orang yang dirujuk ke rumah sakit tersier. Dokter umum menjadi pintu pertama penjaga kesehatan masyarakat.

”Jika semua ke rumah sakit untuk penyakit ringan, rumah sakit rujukan akan jadi puskesmas raksasa,” katanya. Kualitas layanan rumah sakit akan makin turun karena tingginya beban.

Agar masyarakat, khususnya kelompok menengah dan atas, mau berobat ke dokter umum, kualitas layanan kesehatan primer harus ditingkatkan, baik dari proses maupun peningkatan kompetensi dokter, termasuk cara komunikasi dengan pasien.

Penataan sistem rujukan harus diimbangi dengan distribusi dokter spesialis dan subspesialis secara merata. Fasilitas rumah sakit di daerah harus sama sehingga manfaat Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bisa dirasakan seluruh rakyat secara adil.

Iuran

Menurut Fachmi, pengutamaan upaya promotif dan preventif serta penataan sistem rujukan akan memengaruhi biaya kesehatan yang ditanggung negara. Saat ini, pemerintah menanggung pengobatan 76,4 juta penduduk dalam Jamkesmas Rp 6.500 per orang per bulan.

”Dalam era SJSN, biaya sebesar itu tidak mencukupi untuk mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas, rasional, dan optimal,” katanya.

Selama ini, nilai tanggungan pemerintah masih mencukupi karena hanya 25 persen penerima Jamkesmas yang memanfaatkan bantuan. Di sisi lain, keluhan muncul dari dokter dan tenaga kesehatan lain yang merasa kerjanya dihargai murah serta pengelola rumah sakit akibat sulitnya pencairan tagihan.

Agar layanan kesehatan berkualitas, rasional, dan optimal, DJSN mengusulkan besaran iuran Rp 27.000 per orang per bulan.(MZW)