Selasa, 24 April 2012

Angka Kematian Ibu Masih Tinggi

LAUNCHING EMAS
















MAKASSAR, FAJAR -- Jumlah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan AKI saat ini mencapai angka 228 per 100.000 dan AKB 34 per 1.000. Khusus di Sulsel, 2010 lalu AKI mencapai 121 kasus dan 116 kasus pada 2011. Sementara AKB sebanyak 824 kasus tahun 2010 dan 868 kasus pada 2011.
Masih tingginya AKI dan AKB ini mengundang keprihatinan Kementerian Kesehatan (Kemkes). Itu sebabnya Kemkes bekerja sama dengan USAID membuat program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) sebagai sebuah program untuk penyelamatan ibu dan bayi.

Program ini diluncurkan Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan USAID di Hotel Aryaduta, Makassar, Senin, 23 April. Program yang akan berlangsung selama lima tahun itu memilih Pinrang sebagai tempat penerapan EMAS tahap pertama.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr Ratna Rosita mengungkapkan selain Sulsel, program EMAS juga diterapkan di lima provinsi lainnya. Kelimanya adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

"Jumlah atau angka kematian ibu dan bayi menjadi prinsip utama dalam  pemilihan daerah penerapan EMAS ini. Dalam pelaksanaannya, melalui program EMAS ini akan dilakukan penguatan sistem. Baik itu sistem rujukan, atau sistem pemberian tindakan lainnnya," ujar Ratna.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief mengatakan angka kematian ibu dan angka kematian anak merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah.
"Semoga dengan hadirnya program EMAS di Sulsel, AKI dan AKB bisa kita tekan demi mempercepat target Millenium Development Goals (MDGs)," kata Rachmat.

EMAS merupakan program hibah dari pemerintah Amerika melalui USAID. Jumlah dana yang digelontorkan Amerika untuk melaksanakan program tersebut sebanyak USD 55 juta.

"Dalam pengimplementasiannya, kami bermitra dengan beberapa pemerhati anak dan ibu seperti Jhpiego, Save The Children, RTI Internasional Muhammadiayah dan Lembaga Kesehatan Budi Mulia. Melalui program ini, kami akan menciptakan tenaga ahli dan berpengalaman dalam pengembangan good governance di Puskemas dan RSU serta RSUD sebagai upaya penguatan pelayanan," kata steering EMAS, Evodia Isnawati. (
Selasa, 24 April 2012 | 19:15:17 WITA)

0 komentar:

Posting Komentar